Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Berbahaya Berbagi Boarding Pass di Sosmed

Berbahaya Berbagi Boarding Pass di Sosmed

Di era digital sekarang tidak lagi hanya dialami namun juga diberikan kepada publik, terutama melewati platform media sosial.

Dalam sejumlah kasus, tidak sedikit orang-orang yang senang menyalurkan boarding pass mereka di media sosial sebagai pengumuman secara publik atas partisipasinya dalam merayakan momentum besar tersebut.

Sementara tidak sedikit orang beranggapan bahwa memposting gambar boarding pass ke jejaring sosial ialah cara yang bagus guna unjuk diri, nyatanya urusan itu juga dapat menjadi tahapan menuju momok -- dapat dipakai oleh seseorang dengan niat jahat.

Dikutip dari siaran pers Kaspersky Lab, Rabu, pelaku kejatahan bisa melakukan sekian banyak  tindakan dengan data pada boarding pass Anda.

Berdasarkan nomor penerbangan, bakal terlihat masa-masa Anda pergi dan kembali. Maka semua pelaku durjana akan memahami kapan lokasi tinggal Anda tidak berpenghuni dan melancarkan aksinya seperti pencopetan mobil dan barang berharga lainnya.

Mengutip antara, penataan tempat duduk kita pun bisa dikontrol. Hanya dengan data yang tercantum pada boarding pass, orang asing yang mengganggu dapat mengacak nomor kursi dan menciptakan kenyamanan kita terusik.

Mirip halnya dengan mengolah kursi, melulu dengan memakai data pada boarding pass Anda, mereka dapat mengolah tanggal penerbangan yang telah dipesan sebelumnya.

Dengan seluruh data Pessenger Name Record (PNR), nomor ini dapat dipakai untuk trik rekayasa sosial dan akses mengarah ke profil Anda. Setelah pelaku durjana mendapat akses ke profil, mereka mungkin menguras semua bonus yang kita miliki.

PNR ialah kode reservasi, yang bermanfaat sebagai pengenal menarik penumpang dalam sistem reservasi komputer. Ini tergolong data rute dan seluruh yang bepergian bareng Anda.

PNR pun termasuk informasi mengenai tarif, serta informasi pembayaran (seperti nomor kartu kredit). Dalam sejumlah kasus, berikut ialah informasi aktif yang sedang di dalam PNR: nomor telepon penumpang, rinci akomodasi di negara tujuan, tanggal lahir, dan data paspor.

Jika PNR tergolong nomor ponsel, itu ialah kesempatan untuk para scammer menduplikasi kartu SIM, bahkan menyerahkan pelakunya peluang untuk mencuci akun kita dari duit dan menggunakannya guna pembayaran online.

Oleh sebab itu, Kasperksy Lab menyarankan, andai memang masih hendak membagikannya di media sosial bakal lebih baik guna menyamarkan kode barcode, nama, e-mail dan informasi urgen lainnya.

Posting Komentar untuk "Berbahaya Berbagi Boarding Pass di Sosmed"