ITB Prediksi Akhir Pandemi Corona RI Lanjut Hingga Lebaran

ITB Prediksi Akhir Pandemi Corona RI Lanjut Hingga Lebaran

Indonesia - Pusat Pemodelan Matematika dan Simulasi (P2MS) Institut Teknologi Bandung (ITB) menebak epidemi virus corona (SARS-COV-2) akan selesai di Indonesia pada akhir Mei hingga mula Juni 2020. Artinya, epidemi Covid-19 tersebut belum selesai saat menginjak mudik Lebaran 2020.

Sebelumnya simulasi dari kesebelasan peneliti pada Pusat Pemodelan Matematika dan Simulasi (P2MS) ITB memperirakan wabah Covid-19 di Indonesia akan merasakan puncak pada akhir Maret 2020 dan selesai pada pertengahan April 2020.

Salah satu peneliti yang mengerjakan simulasi tersebut, Nuning Nuraini menuliskan pergeseran prediksi diakibatkan oleh bertambahnya jumlah permasalahan corona di Indonesia.


Dalam riset yang menjadi jurnal ilmiah tersebut, Nuning dengan tim membina model representasi jumlah permasalahan dengan memakai model pengembangan dari model logistik, Richard's Curve yang diperkenalkan oleh F.J.Richards.

Model Richard's Curve terpilih ini diuji jajaki dengan sekian banyak  data permasalahan corona dari sekian banyak  macam negara, laksana China, Iran, Italia, Korea Selatan, dan Amerika Serikat. Termasuk data akumulatif semua dunia.

Ternyata, secara matematik, ditemukan bahwa model Richard's Curve Amerika Serikat ialah yang paling sesuai (kesalahannya kecil) guna disandingkan dengan tren data permasalahan terlapor corona di Indonesia dengan jumlah permasalahan corona ketika ini.

Sebelumnya ketika jumlah permasalahan corona di Indonesia masih berjumlah 96, model Richard's Curve Korea Selatan ialah yang sangat cocok. Oleh sebab itu, Nuning menuliskan prediksi bakal terus dimodernisasi mengikuti pembaruan jumlah permasalahan corona.

"Eror perkiraan akan membesar bila tetap gunakan model Korea Selatan. Kasus naik model data Korea telah tidak relevan jadinya pindah ke data Amerika Serikat," kata Nuning.

Dengan pemodelan sebelumnya, diduga kasus harian baru terbesar sedang di angka selama 600.

Akhir wabah Covid-19

Ketika ditanya soal akhir dari wabah Covid-19, Nuning menyebut urusan tersebut baru dapat dihitung saat puncak infeksi telah terjadi.

"Masalahnya ketika permasalahan sudah tidak sedikit kita dapat estimasi lagi permasalahan Indonesia. Perlu hingga puncak benar baru dapat mengatakan hingga kapan," kata Nuning ketika dihubungi CNNIndonesia.com, Kamis (26/3).

Nuning yang pun adalahDosen Program Studi Matematika ITB menuliskan simulasi permodelan baru dapat memprediksi akhir epidemi corona ketika telah terjadi puncak epidemi yang diduga terjadi pada minggu kedua atau ketiga April 2020.

"Mulai epidemi pada mula Maret 2020. Puncak epidemi pada minggu kedua atau ketiga April 2020. Akhir epidemi pada akhir Mei/awal Juni 2020," ujar Nuning.

Berdasarkan jumlah permasalahan per 18 Maret 2020, Nuning menebak maksimal jumlah permasalahan corona di Indonesia ialah lebih dari 60 ribu permasalahan meningkat dari 8 ribu kasus. Jumlah permasalahan baru corona terbesar ialah kurang lebih 2000 permasalahan meningkat dari 600 kasus.

Data harian tentang jumlah orang yang terinfeksi Covid-19 yang didapat, dijadikan data untuk membina model yang bisa merepresentasikan dinamika penderita corona.

Sebelumnya, mereka memakai model penghitungan matematik Richard's Curve ala Korea Selatan. Model Richard's Curve ini terbukti sukses memprediksi awal, akhir, serta puncak endemi dari penyakit SARS di Hong Kong tahun 2003.

Namun, saat tersebut Nuning memperingatkan bahwa pemodelan yang mereka buat paling sederhana dan sama sekali tidak mengikutkan faktor-faktor yang kompleksitasnya tinggi. (jnp/eks)